Monday 2 April 2012

“TIGA SETIA GARA” Wanita liar dengan kecerdasan entertainer

Tiga Setia Gara , nama yang tidak asing di telinga para penonton acara mata - mata di salah satu stasiun TV swasta. Kesan feminim terpancar ketika 'Tiga Setia Gara' membawakan acara pada sebuah stasiun televisi.  Selain menjadi seorang presenter Tiga Setia Gara juga merupakan seorang vokalis dari grup band Punk.
Namun siapa sangka ternyata ia memiliki banyak sekali tatto pada sekujur tubuhnya. Tapi adanya tatto tersebut bukannya membuat Ia terlihat lebih sexy dan mempesona dengan tattonya tersebut. Tato identik dengan kriminal, premanisme atau apalah. Tapi Kalau seperti ini, bisa dipastikan Anda akan mendahului polisi melakukan ‘operasi penangkapan’ preman.

Dengan penampilan yang terkesan sangar dan pilihan musik hardcore yang keras, ternyata Tiga Setia Gara enggan bila dirinya diidentikan dengan kekerasan. Bahkan dirinya sempat menolak tawaran bermain film layar lebar yang hanya karena peran yang ditawarkan adalah seorang kriminal dengan badan penuh tattoo.

Tidak hanya bermodalkan tubuh ramping dan kecantikan saja. Sebagai lawan bicara, dia juga mampu menampilkan kecerdasan entertainer sejati lewat tutur katanya yang lugas namun manja. Membuat mata betah berlama-lama menatap kotak televisi. Meski menyandang gelar selebriti. kepribadian yang menyenangkan ini dia dapatkan dari kerasnya kehidupan jalanan.
Tidak terhitung sudah berapa banyak 'tato' yang menghiasi kulit mulusnya, mulai dari kedua tangannya penuh tato, begitu juga di punggung. Belum lagi ada tato-tato kecil di bagian kaki. Tiga' bikin tato bukan untuk fashion semata, tapi demi kepuasan. Tato-tato ini kebanyakan bercerita tentang apa yang dia alami dan tidak pernah takut akan imej dirinya sebagai selebritis tercemar. Karena 'tato' tidak identik dengan kekerasan dan bukan bagian dari kriminal.

Dara cantik kelahiran jakarta, Sejak kecil sudah menyukai tato', mulai dari yang ditempel dan dikerok. Tapi, memasuki usia remaja, dia mulai berani membuat tato permanen dengan gambar kupu-kupu. Masa kecil yang keras serta lahir dari keluarga broken home dan harus terbiasa dengan ketidakadilan dari sebuah kemarahan  yang menjadi refleksi melalui tato.


Tiga, sapaan akrabnya pernah ingin tahu apa rasanya ngeband dan jadi vokalis. Yang akhirnya keinginan itu terwujud dengan menjadi vokalis di sebuah band punk hardcore Silly Riot yang cukup lama eksis di scene musik underground. Begitupun juga dengan harapanya yang ingin muncul di TV dan akhirnya terwujud ketika sedang makan siang dan tiba-tiba ditawari jadi host tanpa proses casting. Padahal sebelumnya tidak punya pengalaman di dunia presenter.

No comments:

Post a Comment