Thursday 1 December 2011

Ideologi, gaya Hidup dan populasitas punk makassar

Punk teraplikasi oleh gaya hidup dan pola pikir yang mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, mereorganisasi atau mendisorganisasi secara drastis kemapanan gaya hidup. serta meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan(appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran(ideas).

Punk di makassar berkembang pada pertengahan 90 an sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik ibu kota yang saat itu didominasi musisi pop-rock alternative mapan, seperti dewa 19, slank, jamrud dll. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati serta musik punk jauh dari jenis 'alay' dan 'lebay'(istilah jaman sekarang). Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Tapi lain halnya di makassar musik punk terus menggempur dan mengepung dengan kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh para komunitas punk yang saat itu sedang berkembang pesat dikota angin mamiri ini, RRI dan gedung Manunggal(sekarang balai Prajurit Jend.M. Yusuf) menjadi saksi bisu kejayaan punk pada pertengahan 90an hingga 2003.

Beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Makassar, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi's, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.

So.......Ideologi hidup idealis harus dipegang teguh tapi tidak untuk diyakini, cukup diaplikasikan dalam bentuk tindakan yang disertai pemikiran. Karena keyakinan kita cuman 1 yaitu maha pencipta.

No comments:

Post a Comment